Di tengah-tengah "perang megapiksel" antarprodusen smartphone, Apple mengambil langkah sedikit mengejutkan dengan tetap memasangkan kamera iSight 8 megapiksel untuk ponsel andalan barunya, iPhone 5S.

Apakah kamera iPhone 5S betul-betul sama dengan para pendahulunya? Ternyata tidak juga. Menurut Apple, sebenarnya serangkaian perbaikan telah diterapkan di balik angka "8 megapiksel" yang terkesan konservatif itu. Apa saja itu? Berikut Ucap Oik Yusuf penjabaran KompasTekno, sebagaimana disarikan dari TechCrunch yang dilansir Z4Comp, Jumat (20/09/2013).

Resolusi tinggi memang memiliki keuntungannya sendiri. Ambillah contoh Lumia 1020 dari Nokia dengan kamera 41 megapiksel-nya yang diklaim mampu menangkap foto begitu detail sehingga bisa melakukan digital zoom tanpa menurunkan kualitas.

Ketimbang memperbesar megapiksel, Apple memutuskan untuk mengambil langkah sebaliknya, yaitu mempertahankan resolusi 8 megapiksel, tetapi dengan meningkatkan ukuran sensor menjadi 15 persen lebih besar dibanding kamera di iPhone terdahulu.

Ukuran fotodioda (piksel) di sensor yang bertugas menangkap cahaya pun naik dari 1,4 mikron menjadi 1,5 mikron.

Langkah ini mirip dengan yang dilakukan oleh HTC melalui kamera Ultrapixel, di mana ukuran tiap-tiap piksel ditingkatkan menjadi 2 mikron. Akan tetapi, kamera pada HTC One memangkas resolusi menjadi hanya 4 megapiksel, sementara Apple tetap mempertahankan angka 8 megapiksel.

Lantas, apa pentingnya ukuran piksel yang lebih besar? Bayangkan piksel adalah sebuah ember dan cahaya adalah hujan yang turun dari langit. Semakin lebar ember, semakin banyak pula air yang bisa ditampung dalam periode waktu yang sama. Artinya, informasi cahaya yang bisa ditangkap lebih banyak.

Tone warna yang ditangkap lebih beragam dengan transisi yang lebih halus, tingkat noise (grain) yang muncul di foto pun bisa direduksi.Untuk meningkatkan sensitivitas cahaya lebih lanjut, Apple turut melebarkan ukuran aperture pada kamera iPhone 5S menjadi f2.2 atau 1/4 stop lebih lebar dibandingkan bukaan f2.4 pada iPhone 5.

Kualitas hasil tangkapan gambar iPhone 5S belum bisa dinilai selagi perangkat itu masih absen di pasaran. Tetapi, contoh foto di bawah tampaknya cukup menjanjikan untuk ukuran sebuah kamera smartphone.

"Flash" dua warna

Perbedaan yang paling mencolok dari iPhone 5S dengan para pendahulunya adalah unit flash "True Tone" yang memiliki dua LED dengan warna berbeda, yaitu putih dan kuning.

Apa gunanya? Flash pada smartphone atau kamera digital memiliki temperatur warna yang diatur agar sama dengan cahaya matahari. Ketika digunakan dalam kondisi cahaya yang sama dengan temperatur warna flash (misalnya sebagai fill-light di siang hari), hasil gambar tampak memiliki warna seragam.

Akan tetapi, saat pengguna mengambil foto dengan flash dalam kondisi cahaya berbeda dengan flash, misalnya di dalam ruangan dengan warna lampu kekuningan, maka subyek yang diterangi flash akan tampak berbeda dengan lingkungan sekitar. Yang umum terjadi adalah subyek berwarna "netral", sementara background berwarna terlalu kuning.

Masalah inilah yang hendak diatasi oleh flash True Tone milik iPhone 5S. Dengan adanya dua LED berbeda warna, flash tersebut mampu menghasilkan temperatur warna yang berbeda-beda pula untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

Pada kamera DSLR, biasanya perbedaan temperatur warna ini diatasi dengan membuat keluaran cahaya flash menjadi berwarna sama dengan sekeliling. Caranya adalah dengan menempelkan filter berwarna (gel) di depan lampu flash.

Apple mengklaim bahwa True Tone bisa menghasilkan 1.000 macam variasi warna flash untuk menyamakan dengan berbagai sumber cahaya, mulai nyala api lilin hingga matahari di siang bolong. Selain menyeimbangkan keluaran warna flash dengan lingkungan, True Tone juga disebut mampu menghasilkan skin tone subyek yang lebih natural.

Dua LED pada True Tone flash kemungkinan tak akan "menembak" dalam kekuatan penuh pada tiap jepretan karena iPhone 5 harus menyeimbangkan rasio output keduanya untuk menghasilkan kombinasi warna yang diperlukan.

Selain itu, True Tone agaknya tak dapat berbuat banyak dalam kondisi di bawah lampu fluorescent yang warnanya lebih cenderung mengarah ke spektrum hijau, sementara flash ini hanya memiliki LED tambahan berwarna kuning.

Penstablil gambar

Mekanisme fitur anti-guncangan atau image stabilization pada iPhone 5S cukup menarik. Menurut penjelasan Apple, untuk mengurangi efek buram karena gerakan pengguna saat kondisi low-light, kamera iPhone 5S mengambil banyak foto lalu mengambil bagian-bagian yang paling tajam pada masing-masing foto tersebut untuk menghasilkan satu foto akhir yang paling optimal ketajamannya.

Image Stabilization sejatinya hanya mengatasi masalah buram karena gerakan kamera, bukan gerakan subyek, seperti pada daun yang tertiup angin.

Namun, melalui kombinasi fitur anti-guncangan dan pengambilan banyak gambar sekaligus (multi-shot), iPhone 5S seharusnya bisa menangani masalah buram karena gerakan kamera dan subyek secara bersamaan.

Video "slow motion"

iPhone 5S disebut bisa merekam video HD 720p dalam frame rate 120 fps yang bisa diputar kembali dalam kecepatan 30 fps sehingga menampilkan gerak lambat (25 persen).

Menariknya, pengguna bisa memilih untuk menampilkan gerak lambat ini pada segmen-segmen tertentu saja di video, sementara selebihnya berjalan dengan kecepatan normal.

Panorama

 iPhone 5S disebut mampu menangkap foto pemandangan dengan exposure yang lebih konsisten antar-area yang berbeda dalam gambar, seperti dalam contoh di bawah.

                         
                          Fixed exposure                                                                          Dynamic auto exposure