Sesuatu yang besar dan mengambang terlihat di atas kapal tongkang yang terletak di Teluk San Francisco, ternyata Google sedang merencanakan proyek barunya yaitu membangun toko glass di atas permukaan air laut.

Sebuah Stasiun TV yang ada di San Francisco, seperti dikutip oleh Z4Comp dari kompas.com  mengatakan itu merupakan pusat pemasaran untuk toko glass milik google.

Menurut stasiun TV tersebut, Google masih belum punya surat izin yang cukup kuat untuk membangun bangunan terapung tersebut. Menurut pejabat San Francisco Bay Conservation dan Development Commision. Google harus membuktikan dulu bahwa bangunan tersebut harus di bangun di permukaan laut.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari Google, oleh karena itu informasi yang disampaikan masih dalam bentuk spekulasi. Selain untuk penjualan Google glass bangunan tersebut akan digunakan sebagai data center.

Bangunan misterius tersebut diperkirakan tingginya mencapai empat laintai itu diduga menjadi tempat data center milik Google yang terbuat dari susunan peti kemas yang memuat mainframe dan bakal diapungkan kelaut lepas.

Dia menyediakan sejumlah sember, termasuk dari  warga sekitar, orang yang terkait dalam pembangunan tersebut, bebrapa pakar, dan pantauan lokasi struktur terapung, melalui satelit maupun tinjaun langsung.

Google sendiri enggan untuk berkomentar, tapi perusahaan ini memiliki hak paten untuk data center yang mengapung di atas air. Sebagaimana dijelaskan oleh dokumen paten milik Google, karena yang dimasukkan kedalam peti kemas modular, data center tersebut mudah untuk dipindahkan melalui truk maupun kapal tongkang ke daerah-daerah yang paling membutuhkan infrastruktur internet tersebut.

Ombak lautpun bisa digunakan sebagai energi alternatif  yang bersih untuk menyalakan sebuah server, setidaknya secara teori. Air laut dapat mendinginkan server, meskipun perlu cara kandungan air lautnya.

Yang belum diketahui adalah bagaimana Google membikin sambunagan ke pusat data ini. Koneksi satelit tampaknya terlalu lambat untuk kebutuhan data center untuk sehari-hari. Apapun itu, kalau benar tongkang tersebut merupakan milik Google, raksasa internet tersebut sebentar lagi agaknya akan memiliki pusat data yang bisa dipindah-pindahkan dengan mudah.